Perbedaan Itu Tidak Indah

Dua tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk mendeskripsikan ‘kita’ dalam satu perbedaan. Kamu mungkin ada disitu, tapi bukan ‘kamu’ yang seharusnya. Perbedaan memang indah, bisa saling melengkapi dan mengisi kosong satu sama lain. Perbedaan mengajarkan kita tentang warna warni dunia. Memberitahu kita kalau ada banyak hal lain yang menarik dan tidak. Perbedaan juga yang bisa membuat kita membedakan senang dan sedih. Tapi perbedaan juga yang memaksa kita untuk harus memilih. Hidup itu pilihan!
Kamu pernah ada dalam pilihan itu, pilihan yang menarik. Saat ada kamu semuanya jadi aneh. Kamu seperti mengajak ku keluar dari lingkaran itu, membuka kunci tebal yang ada diantaranya dan membuat satu lingkaran baru yang berbeda. Kamu mengajarkan ku banyak hal tentang perbedaan, menunjukan sesuatu yang berbeda.

Setiap hari aku coba untuk semakin mengenalmu dalam diam, memperhatikan semuanya tentang kamu. Taukah apa yang membuat mu istimewa? Karna kamu adalah jawaban dari “Bahagia itu sederhana”. Sesederhana itu kamu bisa membuat ku tersenyum tanpa alasan saat bisa melihatmu dari sini. Cara mu berjalan, menatap, tersenyum, berbicara, tertawa, semuanya yang membuatku semakin nyaman ada di dunia mu.

Kamu mengajari ku ‘Jangan pernah takut dengan perbedaan, karna perbedaan itu lah yang akan membuat kita di kenal orang’. Tapi kadang perbedaan itu juga yang harus kita takuti.

Aku melihat mu dari sudut pandang yang lain, perbedaan itu semakin jelas. Aku terlalu nyaman mengilustrasikan dunia kita. Tak tau apa namanya, aku merasa sulit untuk keluar dari zona ini.

Kamu adalah pilihan yang aku takuti. Tapi aku tidak pernah menyesal pernah memilih kamu untuk menjadi khayalan masa depan ku. ‘Kita’ pernah ada dikhayalan itu dulu, sebelum dihancurkan dengan satu perbedaan yang tidak pernah kita perdulikan. Selama dua tahun ini kamu mengisi kosong ku dengan dunia mu, kamu membagi dunia itu bersama ku. Aku seperti nyata disana. Tapi tetap ada yang kurang. Rasanya tak lengkap. Hati ku memang disana, tapi berada ditempat yang salah.

Aku ‘ingin’ menempatkan diri di posisi yang tepat untukmu, tapi tidak akan pernah bisa. Ia tak pernah mengerti bagaimana cinta ternyata justru membuat seseorang merasa kurang. Mungkin terlalu sederhana,sampai kita lupa kalau perbedaan itu ada.

Aku ingat saat pertama kali kita bertemu. Pertama kali kamu menyapakan kata ‘hai’ padaku. Pertama kali aku mengarahkan pandangan ku tanpa henti saat pertama kali kita berhadapan. Dan Pertama kali aku merasakan ‘jatuh cinta’.

Tapi, kenapa dia? Kenapa harus dengan nya Tuhan?! Bahkan kita terlalu berbeda untuk bersama. Aku tak pernah berniat untuk memikat mu sejak awal. Tapi hati ini sudah terpikat sejak pertama kali melihat mu. Kita punya kesepakatan yang sama, entah disebut apa, tapi mengalir begitu saja. Kita saling bilang ‘I love you’ yang buat setiap orang pasti mengartikan nya dengan arti yang sama kan?! Kita nggak pernah tau kapan berawal nya, semuanya berjalan gitu aja. Ada aku, ada kamu. Setiap hari kita semakin asik dengan khyalan “Kita”. Nyata tapi tidak nyata. Semua cerita semu yang membawa kita masuk pada satu titik nyaman. Seakan tak peduli dengan perbedaan yang menyelimuti nya. Entah perasaan seperti apa ini, aku terlalu asik mengimajinasikannya. Perhatian itu membawa ku pada satu perasaan aneh, membuat aku semakin tinggi mengartikannya.

Cinta memang bisa membuat siapa pun menjadi liar. Wajah mu selalu membuat ku tersenyum tanpa sebab. Perasaan ini terlalu istimewa untuk di ungkapkan. Ya, bahkan seorang yang sempurna pun nggak akan bisa jadi spesial kalau hati kita tidak memilih. Aku memilih kamu untuk menjadi ilustrasi ku, tapi ternyata bukan untuk selamanya. Itu hanyalah semacam ilustrasi semu yang tak pernah terlihat jelas.

Mungkin aku hanya mampir sebentar di ingatanmu, seorang figuran. Tapi di ingatan ku, kamu menjadi sorot utama pada semua adegan. Kamu menjadi yang paling penting disana. Namun, seketika itu semua hilang. Kita bukan lagi anak kecil yang ingin membahagiakan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Kita nggak mungkin terus berpura-pura tidak tau, padahal kita mengerti ada yang salah disitu. Membiarkan sesuatu berakhir bukan berarti tidak berjuang, Tetapi memahami bahwa ada awal baru yang lebih baik hendak datang. Memahami kalau ada perbedaan yang tidak bisa jadi sama. Memahami akan ada ‘Kita’ yang baru nanti. Aku akan terus ada di sana, Di jalan ku. Dan kamu pun begitu, ada di jalan mu. Berusaha menyatukan dunia itu memang tidak gampang, seperti yang ku bilang “Dua tahun memang bukan waktu yang sebentar untuk mendeskripsikan ‘kita’ dalam satu perbedaan”.

Ini bukanlah ucapan selamat tinggal, tapi ini adalah awal untuk memulai kata ‘Hai’ yang berbeda. Carilah seorang yang bisa melengkapi mu seutuhnya. Dan jelas itu tak akan pernah menjadi aku. Hubungan ini nggak akan berakhir sekarang kalau saja perbedaan itu nggak pernah ada. Tapi mau salahkan siapa?

Dunia itu sudah hilang. Lalu mungkinkah sesekali saja kau ingat bahwa aku pernah menjadi bagian dalam tengah tawamu, sendu tangismu dan ceria hari-harimu? Walaupun kamu tidak lama ada disini tapi kamu selalu ada disini. Aku ingin mulai membagi dunia ku dengan mu, karna bersama mu semuanya terasa nyata, Bebas. Perbedaan itu menjadi hal biasa. Tapi setelah menjauh darimu aku merasa seperti melepas beban berat yang terus menahanku saat ada kamu. Aku merasa berada dalam posisi yang tepat tidak bersama mu. Aku seperti berhasil memecahkan dinding kaca yang sangat tebal dan keluar dari lingkarang yang berdeba itu. Memang bukan hanya mereka yang menentang. Tapi juga kenyataan, yang tidak akan pernah memberi kesempatan kita bersama lebih lama lagi dalam satu ikatan. Kita seperti terlalu memaksakan sesuatu yang harusnya tidak pernah ada. Begitu salah nya kah kita saat itu?! Dua orang yang secara tak sengaja di pertemukan dalam satu tempat dan waktu yang sama. Aku yakin itu bukan ‘ketidak sengajaan’ saja. Semua terjadi dengan satu alasan kan? Tapi apa?? Alasan apa yang sebenarnya ada diantara pertemuan kita?! Bahkan aku hanya melihat perbedaan disana.

Kamu adalah pilihan yang salah, perbedaan yang seharusnya tak aku pilih. Aku sudah membiarkannya masuk terlalu dalam untuk mengenal mu. Sejak awal aku tau perbedaan itu ada diantara kita. Aku tak sangka akan masuk sampai sejauh ini. Aku sempat tersesat disana, tapi sesuatu megingatkan ku untuk keluar dan memilih jalan yang seharusnya, Jalan yang lebih benar. Kamu bukan kesalahan, aku yang memilih, aku juga yang mengakhiri. Kita harusnya sudah saling mengerti tentang ini dari awal. Kita hanya terbawa suasana. Perasaan yang tidak bisa ditebak. Aku memang nyaman dengan dunia mu, tapi aku berada dalam kenyamanan yang salah. Hati ku tak seharusnya ada disana. kamu hanyalah kerikil loncatan ku untuk mencapai batu tujuan yang sebenarnya.

Memang terlalu banyak hal yang nggak pernah bisa kita jelasin lewat media apapun, apalagi soal perasaan. Terlalu mudah untuk memotivasi seseorang, tapi butuh waktu yang lamaaa banget untuk bisa memotivasi diri sendiri. Begitupun dengan aku sekarang. Yang masih sibuk mencari cara untuk bisa melupakan mu, Melupakan Kita. Mencari arti kata ‘Move On’! yang buat sebagian orang adalah cara dimana kita bisa melupakan dia dengan jatuh cinta lagi. Tapi, tau kah kamu? Rasanya nggak akan ada lagi ‘Kita’ yang sama kalau aku coba memulai dengan orang lain.

Ternyata kamu pun begitu. Sama hal nya dengan orang-orang itu. Selekas itu kah melupakan kebersamaan Kita dulu? Atau hanya sandiwara mu yang ingin mencoba bangkit dari rasa sakit itu?!

Mungkin itu bukan menjadi perpisahan yang baik-baik saja. Tapi akan lebih sulit untuk pergi dengan cara yang manis. Kamu terlalu membuat ku kuat untuk mempertahankan yang seharusnya tidak. Aku memang tak pandai berkata-kata untuk memberitahu mu bagaimana berharganya waktu yang pernah kita bentuk bersama. Aku terlalu kaku untuk mengatakan betapa beruntungnya aku mencintai mu. Dan bagaimana takutnya aku untuk mengakhiri perasaan ini. Tapi aku terlalu bodoh untuk tetap mempertahankan Kita. Perasaan ini hanya akan membawa kita pada masalah-malasalah yang nggak akan pernah ada habisnya. Aku mulai menjauh semenjak hari itu, Mencoba acuh. Salah satu hal tersulit yang aku lakukan untuk menahan perasaan ini. Mungkin kamu masih bingung kenapa aku menjauh. Tapi aku terlalu lemah untuk membicarakan hal aneh ini dihadapan mu. Bahkan aku tak tega.

Tepat dua bulan setelah tak pernah ada kabar lagi darimu. Satu hal mengejutkan. Kita dipertemukan lagi dalam satu waktu yang sama. Ditempat itu. Tak ada sapaan apapun dari mu. Aku hanya bisa memperhatikan mu dari sini. Hujan turun sangat deras waktu itu, yang menahan ku pergi dari sana. Kita tak lagi saling berhadapan. Seakan tak pernah mengenal. Kau mulai merangkul nya. Sesosok perempuan cantik yang tepat berada di samping kiri mu. Satu kecupan manis pun mendarat di kening nya. Jantung ku seakan ingin berhenti berdetak. Nafas ku sesak. Pikiran ku semakin tak karuan. Saat kalian pun saling melemparkan senyum satu sama lain. Perasaan apa ini? Cemburu?! Ya, bahkan aku tidak berhak lagi.

Mungkin lebih baik melihat mu bersama orang lain sekarang, daripada harus melihat kesendirian mu yang masih membuat ku berharap. Lagipula, dia terlalu sempurna. Wajar saja kau begitu cepat melupakan Kita. Bagaimana bisa aku tidak iri melihat nya?! Tidak hanya cantik. Dia punya segalanya. Bahkan dia terlalu istimewa sampai bisa membuat mu mudah untuk melupakan ku. Semua hal yang pasti nya akan membuat setiap orang cemburu. Siapa yang bisa menolaknya? Rasanya nggak akan ada cowok yang bisa nolak dia.

Dia punya kesamaan dengan mu yang nggak pernah aku punya. Dia punya alasan kenapa bisa berbagi dunia nya dengan kamu. Bukan hanya Cinta, tapi karna kalian memang nggak punya alasan untuk dipisahkan. Sekarang kita saling berjauhan. Bahkan terlalu canggung untuk menggunakan kata ‘Teman’.

Cinta memang nggak harus saling memiliki. Ya, aku merasakannya. Mungkin sebagian orang nggak percaya, dan mungkin memang nggak ada yang mau. Tapi nggak ada yang bisa nolak kalo keadaannya aja udah begitu. Bahkan apa yang harus aku lakuin?? Aku terlalu berbeda untuknya. Sesederhana itu kamu bisa membuat aku jatuh cinta untuk pertama kalinya. dan sesederhana perbedaan yang ada diantara kita.

Kamu mengajari ku banyak hal. Mengenalkan ku pada dunia yang jelas berbeda. Sekarang sudah saatnya aku belajar dengan perbedaan yang lain lagi, tidak ada kamu disana. tapi aku yakin akan menjadi pengalaman menarik lainnya. Kamu adalah masa lalu ku, guru terhebat, pelajaran yang mengubah cara berfikir ku dan membuat ku paham untuk tidak memilih sesuatu yang salah lagi.

Cinta akan datang pada siapapun tanpa mereka minta, tapi kadang kita tidak menempatkannya dengan baik. Sekarang aku masih penasaran kenapa perbedaan itu ada?!

Karna kamu satu-satunya orang yang memberitahu ku, kalau perbedaan itu’tidak’ indah.


*NOTE: taken from the works of others !! 

0 komentar: