Alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui bagaimana gambaran surga itu? Nah, maka dari itu saya berbagi apa yang sudah saya ketahui tentang "SURGA".
Surga adalah negeri kemuliaan
yang abadi, negeri yang penuh dengan kenikmatan yang sempurna, yang tak
ada cela sama sekali. Berbagai kenikmatan telah Allah persiapkan di sana.
Dalam hadits qudsi, Allah l berfirman:
“Aku telah persiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh kenikmatan yang tak
pernah dilihat mata, tak pernah terdengar oleh telinga, dan tak pernah terbetik
di hati manusia.” Kemudian Rasulullah n berkata, “Kalau mau, silakan kalian
baca:
“Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang
sebagai balasan bagi mereka. (as-Sajdah: 17)’.” (HR. al-Bukhari)
Akan tampak agungnya nikmat surga ketika dibandingkan dengan kesenangan
duniawi. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kenikmatan akhirat sangatlah
rendah. Rasulullah n bersabda, “Tempat cemeti salah seorang kalian di surga
lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. al-Bukhari)
Oleh karena itu, masuk surga dan selamat dari neraka adalah kesuksesan yang
agung, kemenangan yang besar. Allah berfirman:
“Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh
ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185)
“Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan
mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di
dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. Dan keridhaan
Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar.” (at-Taubah: 72)
Setiap muslim pastilah merindukan surga. Merindukan berbagai kenikmatan yang
telah dipersiapkan oleh Allah di sana.
Untuk semakin menambah keimanan kita tentang surga dan menambah kerinduan kita
kepadanya sehingga semakin bersemangat beribadah kepada Allah, maka kami akan
paparkan sekelumit pemandangan surga dan berbagai kenikmatan yang telah
disebutkan Allah dan Rasul-Nya.
Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah telah banyak disebutkan sifat surga. Dalam
kesempatan ini, akan kami sebutkan beberapa di antaranya.
Allah telah menjelaskan tentang luas surga dalam firman-Nya:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Rabbmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Ali
Imran: 133)
Telah ada dalam nash yang sahih bahwa surga ada seratus tingkat, jarak
antartingkat sejauh langit dan bumi. Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
yang bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada seratus tingkat yang dipersiapkan bagi para
mujahidin di jalan-Nya. Jarak antartingkat seperti jarak bumi dan langit.” (HR.
al-Bukhari)
Pintu surga ada delapan, salah satunya bernama Rayyan. Dari Sahl bin Sa’d,
dari Nabi yang bersabda:
“Di surga ada delapan pintu. Ada pintu yang dinamai Rayyan, tidak ada yang
masuk melalui pintu tersebut melainkan orang-orang yang puasa.” (HR. Buhari)
Akan ada orang yang dipanggil untuk masuk dari semua pintu, di antara mereka
adalah Abu Bakar.
Allah berfirman:
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Rabb mereka dibawa ke dalam surga berkelompok-kelompok
(pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedangkan pintu-pintunya
telah terbuka, berkatalah penjaga-penjaganya kepada mereka, “Keselamatan
(dilimpahkan) untuk kalian. Berbahagialah kalian! Masukilah surga ini, kalian
kekal di dalamnya.” (az-Zumar: 73)
Dari Anas bin Malik z, Rasulullah n berkata:
"Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun
berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku
telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang
lain sebelummu.” (HR. Muslim no. 507)
Ayat dan hadits di atas menunjukkan bahwa surga ada penjaganya dari kalangan
malaikat.
Orang yang pertama masuk surga adalah Nabi Muhammad dan umat pertama yang
masuk surga adalah umat beliau. Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwasanya
Rasulullah bersabda:
Aku mendatangi pintu surga dan minta untuk dibukakan. Penjaga surga pun
berkata, “Siapa kamu?” Aku menjawab, “Muhammad.” Penjaga surga berkata, “Aku
telah diperintah membukanya untukmu, dan aku tidak boleh membukanya untuk orang
lain sebelummu.” (HR. Muslim)
Dalil yang menyatakan bahwa umat Muhammad yang paling dahulu masuk surga
adalah hadits:
“Kita adalah yang terakhir (masanya di dunia), tetapi yang pertama di hari
kiamat. Kitalah yang akan masuk surga lebih dahulu.” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar:
Rasulullah ditanya tentang surga, “Bagaimanakah surga?” Beliau menjawab,
“Barang siapa yang masuk surga akan terus hidup tak akan mati, terus akan
mendapatkan kenikmatan tidak akan susah, tak akan lapuk bajunya, dan tak akan
hilang masa mudanya.” Ditanyakan, “Wahai Rasulullah, bagaimana bangunannya?”
Beliau menjawab, “Ada yang batanya dari perak dan ada yang dari emas, (adukan)
semennya adalah misik, kerikilnya adalah mutiara dan permata, dan tanahnya
adalah za’faran.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Allah berfirman:
“(Bidadari-bidadari) yang pandangan mereka hanya kepada suami dipingit dalam
kemah-kemah.” (ar-Rahman: 72)
Dari Abu Bakr bin Abdullah bin Qais, dari ayahnya, Rasulullah bersabda:
“Di surga ada kemah dari mutiara yang dilubangi, lebarnya enam puluh mil.” (HR.
al-Bukhari)
Dari Anas bin Malik , Rasulullah berkata:
“Sungguh di surga ada pasar yang didatangi penghuni surga setiap Jumat.
Bertiuplah angin dari utara mengenai wajah dan pakaian mereka hingga mereka
semakin indah dan tampan. Mereka pulang ke istri-istri mereka dalam keadaan
telah bertambah indah dan tampan. Keluarga mereka berkata, ‘Demi Allah, engkau
semakin bertambah indah dan tampan.’ Mereka pun berkata, ‘Kalian pun semakin
bertambah indah dan cantik.” (HR. Muslim)
Allah dan Rasul-Nya telah menyebutkan sifat-sifat wanita surga, di antara
sifat wanita surga:
• Akhlak dan Tubuh Mereka Telah
Disucikan
Allah berfirman:
“Bagi mereka istri-istri yang telah disucikan.” (al-Baqarah: 25)
Asy-Syaikh Abdurahman as-Sa’di berkata, “Mereka disucikan akhlak dan tubuhnya.
Lisan dan pandangan mereka telah disucikan.”
• Tidak Pernah Disentuh Pria Lain
dan Tidak Memandang Pria Lain
Allah berfirman:
“Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya,
tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin.” (ar-Rahman: 56)
• Usia Mereka Sebaya
Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan. (Yaitu)
kebun-kebun dan buah anggur, wanita-wanita yang sebaya.” (an-Naba: 31-33)
• Mereka Dijadikan oleh Allah
sebagai Gadis
Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan
Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.”
(al-Waqiah: 35-37)
Tentang ayat ini, ada dua penafsiran:
1. Maksudnya adalah bidadari.
2. Yang dimaksud adalah wanita dari kalangan bani Adam, yakni Allah l
kembalikan mereka menjadi gadis.
Dalam satu riwayat disebutkan, “Pernah seorang wanita tua minta agar Rasulullah
n mendoakannya masuk surga. Rasulullah n berkata, ‘Wahai Ummu Fulan, surga
tidak dimasuki wanita tua.’ Wanita itu pun kembali dan menangis. Rasulullah n
lalu berkata, ‘Kabarkan kepadanya, dia tak akan masuk surga dalam keadaan tua
renta, karena Allah berfirman:
‘Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan
Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya.’(al-Waqiah: 35-37).”
Sifat-sifat di atas hanya sebagian kecil dari sifat wanita surga yang telah
disebutkan oleh al-Qur’an dan as-Sunnah.
Allah berfirman:
“Dan buah-buahan yang mereka pilih dan daging burung yang mereka inginkan.”
(al-Waqi’ah: 20-21)
Buah-Buahan di Surga Banyak dan
Tidak Terputus
Allah berfirman:
“Dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang
mengambilnya, serta kasur-kasur yang tebal lagi empuk.” (al-Waqi’ah: 32-34)
Allah berfirman:
“Buah-buahannya dekat, (kepada mereka dikatakan), ‘Makan dan minumlah dengan
sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah
lalu’.” (al-Haqqah: 23-24)
Dari Tsauban, Rasulullah n berkata,
“Seorang penghuni surga jika memetik buah di surga, buah yang lain akan
menempati tempatnya.”
Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi
minuman) yang campurannya adalah air kafur. (Yaitu) mata air (dalam surga) yang
darinya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan
sebaik-baiknya.” (al-Insan: 5-6)
Allah berfirman:
“Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya
adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan
salsabil.” (al-Insan: 17-18)
Abu Umamah z mengatakan, “Seorang penghuni surga ingin meminum minuman.
Datanglah ceret ke tangannya kemudian ia pun minum dan ceret tersebut kembali
ke tempatnya.” (Dinyatakan mauquf oleh asy-Syaikh al-Albani)
Allah berfirman:
“(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang
bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa
dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai-sungai dari khamr yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai
dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam
buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam
jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong
ususnya?” (Muhammad: 15)
Kenikmatan Tertinggi: Melihat Allah
Kenikmatan penduduk surga yang paling agung adalah melihat wajah Allah. Allah berfirman:
“Wajah-wajah mereka itu berseri-seri karena melihat Rabbnya.” (al-Qiyamah:
22-23)
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya.” (Yunus: 26)
Para ahli tafsir berkata, “Al-husna adalah surga. Tambahannya adalah melihat
wajah Allah.”
Dari Shuhaib, Nabi n berkata, “Ketika penduduk surga masuk ke dalamnya, Allah berfirman, ‘Kalian ingin Aku
menambah (nikmat) untuk kalian?’ Penduduk surga pun berkata, ‘Bukankah Engkau
telah memasukkan kami ke surga dan menyelamatkan kami dari neraka?’ Rasulullah
berkata, “Allah membuka hijab (sehingga mereka melihat Allah). Tidaklah
mereka diberi nikmat yang lebih mereka senangi selain melihat Rabb mereka.”
Kemudian Rasulullah n membaca:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik al-husna dan tambahannya (Yunus: 26).” (HR.
Muslim)
Demikianlah sebagian keindahan dan kenikmatan surga yang Allah persiapkan.
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk penduduk surga-Mu!
Bersegeralah ke Surga Allah
Sahabat adalah generasi terbaik umat ini dan paling paham masalah agama, maka
mereka adalah orang-orang yang paling semangat mendapatkan surga-Nya. Kita
dapatkan banyak riwayat yang menunjukkan semangat para sahabat Rasulullah g
untuk mendapatkan surga walau dengan mengorbankan jiwa raga dan harta mereka.
Di antara kisah tersebut adalah sebagai berikut.
• Kisah Anas bin Nadhr
Ketika di Perang Uhud, beliau melihat sebagian orang mundur. Namun, beliau
tetap maju sembari berkata kepada Sa’d bin Mu’adz z, “Wahai Sa’d, demi Rabb
Nadhr, aku telah mencium wangi surga di dekat Uhud.”
Anas z berkata, “Kami temukan di tubuhnya ada delapan puluh lebih tusukan
pedang, tombak, atau panah. Kami dapati beliau telah meninggal dan dicacah oleh
orang musyrikin. Tidak ada yang mengenalinya selain saudarinya.” (Muttafaq
alaih)
• Umair bin al-Humam
Di Perang Badar, ketika Rasulullah n berkata, “Berdirilah kalian untuk
mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi!”
Umair bin al-Humam al-Anshari z berkata, “Wahai Rasulullah, surga yang luasnya
seluas langit dan bumi?”
Rasulullah menjawab, “Ya.”
Umair berkata, “Bakh. Bakh.”
Rasulullah n berkata, “Apa yang menyebabkan kamu berkata demikian?”
Umair z berkata, “Tidak ada, demi Allah. Hanya saja aku ingin menjadi
penghuninya.” Rasulullah berkata, “Engkau termasuk penghuninya.”
Umair lalu mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya kemudian memakan
sebagiannya dan berkata, “Kalau aku harus menghabiskan kurma-kurmaku ini,
berarti hidup masih lama.” Beliau pun melemparnya dan memerangi musuh hingga
meninggal. (HR. Muslim)
• Abu Dahdah
Rasulullah n pernah berkata, “Betapa banyak kurma yang bergelantungan di
pohonnya untuk Abu Dahdah di surga.” (Dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam
Shahih Jami’ush Shagir)
Apa sebab beliau mendapat keutamaan ini? Dalam riwayat lain dijelaskan
sebabnya. Ketika turun ayat:
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak?” (al-Baqarah: 245)
Abu Dahdah z berkata, “Wahai Rasulullah, Allah ingin meminjam dari kita?”
Rasulullah n menjawab, “Benar, wahai Abu Dahdah.” Abu Dahdah berkata,
“Perlihatkanlah tanganmu kepadaku, ya Rasulullah, aku telah meminjamkan kebun
kurmaku kepada Rabbku.” Ibnu Mas’ud berkata, “Kebun kurmanya berisi enam ratus
pohon kurma.” (Dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam takhrij
Musykilatul Faqr)
• Wanita yang Sering Tidak Sadarkan
Diri
Seorang wanita datang kepada Rasulullah n dan berkata, “Wahai Rasulullah, aku
sering tidak sadarkan diri (epilepsi) dan (ketika itu) tersingkap hijabku.
Doakanlah aku agar disembuhkan oleh Allah.”
Rasulullah n berkata, “Jika engkau mau bersabar, engkau akan mendapatkan surga.
Namun, kalau memang engkau mau didoakan, aku akan mendoakanmu.”
Wanita tadi berkata, “Kalau begitu aku akan sabar.” (Muttafaq ‘alaih)
Marilah kita bersegera mengamalkan
amalan yang mengantarkan ke surga Allah, dengan meningkatkan tauhid, iman,
dan ketakwaan kita kepada Allah serta melakukan berbagai amalan yang telah
dijanjikan dengan surga-Nya.